Sukabumi - Aku meyakini bahwa sesungguhnya para Proklamator Kusuma Bangsa mendambakan bahwa momen peringatan proklamasi kemerdekaan setiap tahunnya tidak bersifat seremonial belaka, tetapi harus menjadi momentum terbaik dalam membangun jiwa kenegarawanan masyarakat. Harus merefleksikan semangat nasionalisme, menumbuhkan kembali pejuang-pejuang baru yang berjiwa patriotik dalam rangka meraih cita-cita luhur negara ini yakni BALDATUN TOYYIBATUN WAROBBUN GOPUR”. Jiwa bela negara secara terus menerus ditumbuhkan supaya tetap berkobar khususnya dikalangan generasi muda harapan bangsa.
Semarak merah putih bukan sekedar kemegahan, namun menjadi ungkapan nyata dari gejolak rasa nasionalisme yang tetap menyala di setiap sudut kehidupan masyarakat. Bangkit wahai bangsaku!. Syukuri anugerah perjuangan leluhur dengan keluhuran jiwa Karena fase kemerdekaan ini merupakan waktu terbaik bagi para pemuda untuk menunjukan jiwa patriotismenya karena pemuda adalah kekuatan, sebagaimana diungkapkan oleh Bung Karno. “10 pemuda saja mampu mengguncang dunia”.
Dengan semarak merah putih mari gelorakan kecintaan tanah air ibu pertiwi yang memiliki keunggulan 9 identitas bangsa Indonesia, yakin: Panca sila sebagai dasar negara, Sang saka merah putih sebagai bendera negara, bahasa indonesia bahasa persatuan, indonesia raya lagu kebangsaan, lambang negara burung garuda, bhineka tunggal ika sebagai semboyan negara. UUD 45 sebgai konstitusi, bentuk negara kesatuan RI, konsepsi wawasan nusantara dan kebudayaan daerah menjadi kekayaan nasional Indonesia.
Kita berada di kesatuan pulau-pulau makmur yang memerlukan mitra yang penuh gairah cinta pada negrinya. Dan kecintaan ini akan subur dengan menanam kebanggaan pada identitas diri bangsa Indonesia. Maka mari menggunakan momentum kemerdekaan untuk menggemakan semangat bakti kita bagi pertiwi.
Baca juga:
Cara Belajar Menyenangkan Gen Z
|
https://vt.tiktok.com/ZSLVe1PwN/
ditulis oleh, Dr. Awan
Agustus 2023.