Sukabumi – Kpt Inf Budi Hadi Priyadi Danramil 0622-04/Cikidang beserta anggota langsung turun kesawah dengan Ibu-Ibu Persit ranting 05 guna sosialisasikan pengaplikasian Pupuk Bios 44, kegiatan ini dalam dilakukan di momen Hari Pahlawan, Hari kesehatan serta Hari Ayah di Bulan November ini.
Menurut Budi, bahwa TNI atau Tentara Nasional Indonesia tidak hanya pegang senjata dan melakukan pertahanan di batas wilayah, namun juga Tenatara Nasional Indonesia menjaga warga nasyarakat dan menjaga ketahanan pangan kita salah satunya itu.
“TNI itu, ibu-ibu jadi tentara itu tidak hanya mengangkat senjata saja, tetapi Alhamdulillah ada yang bisa menemukan ramuan Pupuk Bios 44, pupuk organik untuk menunjang Ketahanan Pangan Nasional, ” terang Budi kepada kelopok tani yang mengikuti rangkaian penyuluhan Bios 44, Selasa 15 November 2022.
Budi juga menjelaskan lagi bahwa penemu Bios 44 adalah Panglima Kodam 3 Siliwangi sekarang yaitu Kunto Arit Wibowo.
“Penemu Bios 44, yaitu Bapak Kunto Arit Wibowo yang sekarang menjabat Panglima Kodam 3 Siliwangi, Bios 44 ini kita bisa mengaplikasikan ke lahan pertanian untuk penanaman padi, dan juga lainnya. Jadi untuk pengaplikasiannya 1 liter bios ini bisa dicampur dengan 20 liter air. Airnya tidak boleh dengan air panas atau air yang ada kaporit. karena Bios 44 ini kan mikroorganisme yang hidup ya Bu, ya kalau dicampur dengan air yang ada kaporitnya akan mati dia, Soalnya ini kan fungsinya untuk mengurai tanah yang tadinya nggak subur menjadi subur, ” terang Budi.
Masih kata Budi, dengan semangat dirinya menjelaskan sambil berdiri di atas lumpur dan terik matahari, bahwa pupuk ini tercipta sebagai wujud kecintaan TNI kepada Petani, petani itu kan Pahlawan Pangan Dunia.
Baca juga:
Menggali Laba dari Bertani Pala
|
“Beliau (Bapak Kunto Arit Wibowo ) menciptakan pupuk ini, karena sekarang pupuk mulai langka dan harganya mahal. Jadi, petani kalau menggunakan pupuk-pupu yang beli yang berkimia itu hasilnya sedikit, ini pupuk ini diciptakan untuk membantu petani sehingga petani dapat menggunakan pupuk organik yang dibikin oleh TNI ini dengan biaya murah hasilnya maksimal, ” ucap Budi.
Budi pun meminta agar para petani bisa melihat hasilnya nanti, dan bandingkan dengan hasil pupuk yang berkimia.
“Maka dari itu kita, praktekkan dulu biar nanti masyarakat kalau tahu hasilnya baru wow. Ini untuk membantu masyarakat. Nanti kita bandingkan mana yang lebih bagus pupuknya Koramil atau pokoknya pabrikan, ” ajak Budi.
Koramil 0622-04/Cikidang terus memberikan yang terbaik kepada warga masyarakat, pertanian subur, petani makmur, rakyat sejahtera, Kita sehat dan maju, itulah harapan kita semua. Demikian Danamil menyampaikan harapannya.